dr. Mulyadi, Sp.OG, M.Kes || 2025-01-01
Kembar siam adalah kondisi langka di mana dua bayi kembar terhubung atau menempel pada beberapa bagian tubuh, seperti kepala, dada, perut, punggung, atau panggul. Kelainan ini sangat jarang terjadi, dan meskipun beberapa bayi kembar siam dapat bertahan hidup, mereka berisiko meninggal saat masih dalam kandungan atau segera setelah kelahiran.
Penyebab Kembar Siam
Kembar siam terjadi ketika pembelahan sel telur yang seharusnya menghasilkan dua janin terhenti atau terlambat, sehingga kedua janin terlahir dengan tubuh yang terhubung. Proses pembelahan ini biasanya terjadi antara hari ke-8 hingga ke-12 setelah pembuahan.
Jika pembelahan terjadi terlambat dan tidak selesai dengan sempurna, kedua janin akan terlahir saling menempel. Beberapa teori juga menyebutkan bahwa kembar siam bisa disebabkan oleh dua sel telur yang awalnya terpisah kemudian menyatu kembali pada masa kehamilan, meskipun belum diketahui secara pasti apa penyebab dan faktor risikonya.
Gejala Kembar Siam
Ibu yang mengandung bayi kembar siam umumnya tidak mengalami gejala spesifik yang berbeda dari kehamilan biasa. Keluhan seperti lemas, mual, dan muntah pada awal kehamilan sering terjadi. Rahim ibu juga biasanya tampak lebih besar daripada pada kehamilan dengan satu janin.
Jenis-Jenis Kembar Siam
Kembar siam dikategorikan dalam berbagai jenis, tergantung pada bagian tubuh yang saling terhubung. Berikut beberapa jenis kembar siam:
1. Thoracopagus
Kembar siam jenis ini terjadi ketika dada kedua bayi saling menempel. Biasanya, mereka memiliki satu jantung, satu hati, dan satu usus.
2. Omphalopagus
Pada jenis ini, perut kedua bayi saling menempel. Mereka umumnya memiliki satu hati dan saluran pencernaan yang terbagi.
3. Pygopagus
Kembar siam jenis ini terjadi ketika punggung bawah dan bokong kedua bayi saling menempel dengan satu sistem pencernaan, alat kelamin, dan organ kemih.
4. Craniopagus
Jenis ini terjadi ketika kepala bayi saling menempel, baik di bagian atas maupun samping. Mereka memiliki satu tengkorak, namun otak mereka tetap terpisah.
5. Ischiopagus
Panggul kedua bayi saling menempel pada jenis ini, baik dalam posisi saling berhadapan atau membelakangi.
6. Parapagus
Kembar siam ini terjadi ketika bagian panggul, perut, dan dada kedua bayi saling terhubung dengan posisi menyamping.
7. Cephalopagus
Jenis ini sangat jarang, di mana wajah kedua bayi saling menempel. Mereka hanya memiliki satu otak dan sulit untuk bertahan hidup.
8. Rachipagus
Tulang belakang kedua bayi saling menempel pada jenis ini, yang sangat jarang ditemukan.
Selain itu, ada juga jenis yang disebut dengan kembar siam parasitik. Pada kondisi ini, satu bayi memiliki ukuran tubuh lebih kecil dan tidak berkembang sepenuhnya.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Penting bagi ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan rutin untuk memastikan kehamilan berkembang dengan baik. Pemeriksaan yang dianjurkan termasuk USG untuk mendeteksi kemungkinan kembar siam sejak trimester pertama. Pemeriksaan lebih lanjut, seperti ekokardiogram atau MRI, dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tubuh kedua janin terhubung dan memastikan kondisi kesehatannya.
Diagnosis Kembar Siam
Diagnosis kembar siam biasanya dilakukan melalui pemeriksaan USG, yang bisa mendeteksi adanya sambungan tubuh antar janin. Untuk memastikan kondisi ini lebih lanjut, pemeriksaan lainnya seperti ekokardiogram atau MRI dilakukan guna menilai kelengkapan organ dan anatomi tubuh kedua bayi.
Penanganan Kembar Siam
Penanganan bayi kembar siam bergantung pada bagian tubuh yang terhubung dan kondisi kesehatan masing-masing bayi. Ibu yang mengandung janin kembar siam akan dipantau secara ketat oleh dokter sepanjang kehamilan. Pada saat persalinan, operasi caesar sering kali dipilih sebagai metode terbaik, dan biasanya direncanakan beberapa minggu sebelum tanggal perkiraan kelahiran.
Setelah kelahiran, bayi kembar siam akan diperiksa secara menyeluruh untuk menentukan apakah mereka memerlukan operasi pemisahan. Prosedur pemisahan biasanya dilakukan setelah bayi berusia satu tahun atau lebih, kecuali jika kondisi bayi mengancam jiwa, dalam hal ini operasi bisa dilakukan segera setelah lahir.
Keberhasilan operasi pemisahan tergantung pada sejumlah faktor, termasuk kelengkapan organ tubuh, kesehatan bayi, dan tingkat kesulitan prosedur. Jika pemisahan berhasil, bayi akan membutuhkan rehabilitasi dan perawatan lebih lanjut untuk mengembangkan kemampuan fisik dan sosialnya.
Komplikasi yang Dapat Terjadi pada Kembar Siam
Kehamilan dengan bayi kembar siam berisiko tinggi termasuk kemungkinan kelahiran prematur dan kematian pada janin atau segera setelah lahir. Bayi yang berhasil dilahirkan dapat mengalami komplikasi seperti gangguan pernapasan, masalah jantung, skoliosis, atau cerebral palsy.
Pencegahan Kembar Siam
Karena penyebab pasti dari kembar siam belum diketahui, sulit untuk mencegah terjadinya kondisi ini. Oleh karena itu, langkah terbaik yang dapat diambil adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin selama masa kehamilan untuk mendeteksi dan menangani komplikasi secepat mungkin, termasuk deteksi dini terhadap kembar siam.